Sebelumnya kita sudah pernah membahas tentang kampanye peduli lingkungan #NoStrawMovement yang digalakkan oleh KFC
Indonesia (selanjutnya disebut sebagai KFC). Sebagai pionir, gerakan ini
sendiri terlihat cukup sukses, ditandai dengan kian banyaknya restoran di Indonesia
yang mengimitasi kegiatan serupa. Belum lama ini KFC melalui beberapa akun media
sosialnya kembali menyerukan suatu kampanye peduli lingkungan yang dinamai
dengan #BudayaBeberes. Inti dari budaya ini adalah mengajak para pelanggan KFC
untuk membereskan sampah sisa makanan mereka sendiri ke tempat sampah yang sudah
disediakan.
Postingan KFC Indonesia di laman Facebook |
Seruan ini sendiri (sesuai prediksi) tidak sepenuhnya mendapat respons positif dari konsumen
KFC. Dipantau dari kolom komentar di laman resmi Facebook KFC (dan media sosial
lainnya), sebagian besar warganet sambat mengeluhkan kampanye ini. Tidak sedikit pula
yang menyampaikan kata-kata mutiara umpatan-umpatan kasar. Intinya mereka keberatan untuk membereskan sampah sisa makanan mereka karena merasa sudah membayar 'mahal'. Kalau pun ada yang
mendukung kampanye ini, dapat dipastikan hanya segelintir orang saja. Reaksi gue setelah mengetahui
kampanye ini? Geleng-geleng kepala. Loh kok?
Berbagai respons warganet terhadap kampanye #BudayaBeberes |
Bukan. Gue di sini bukan geleng-geleng kepala karena kebijakan KFC ini. Gue
justru geleng-geleng kepala ngelihat respons masyarakat kita atas budaya yang
sebenarnya sudah biasa banget di negara maju. Gue termasuk kubu yang pro atas
kampanye #BudayaBeberes dari KFC. Gue sendiri sudah ngelakuin hal ini sejak
beberapa tahun yang lalu. Semua berawal saat negara api menyerang gue
makan BK di GI. Di situ gue ngeliat pemandangan yang (menurut kebanyakan orang)
gak biasa. Ada sekelompok ekspat yang sehabis makan langsung membereskan sisa
makanan mereka untuk dibuang di tempat sampah. Dari situ gue sadar bahwa hal
tersebut ternyata sangat wajar di negara maju. Bahkan walaupun saat itu tidak
ada poster imbauan apa pun dari pihak restoran.
Kampanye KFC ini sendiri sebenarnya sejalan dengan imbauan dari beberapa bioskop di Indonesia beberapa saat yang lalu, untuk tidak meninggalkan sampah
di dalam teater. Saat imbauan ini disampaikan, respons yang diberikan warganet
pun 11 12 dengan respons atas kampanye #BudayaBeberes KFC. Terus terang gue
heran, kenapa sih orang Indonesia ini susah banget diajak hidup bersih? Katanya
kebersihan sebagian dari iman? Apa karena sudah membayar jadi ngerasa berhak
berbuat semaunya? Mental kayak begini ini yang sebenernya harus segera
dibenahi. Jangan kaya OKB, deh. Norak. Mungkin banyak yang bilang, "Terus buat apa ada petugas kebersihan? Mereka jadi gak kerja dong!" Jawaban gue sih, "Ya, gak ada salahnya kan ngebantu meringankan pekerjaan orang lain? Kan jadi tabungan amal juga."
Gue sebenernya salut sama KFC. Beberapa kali mereka berani bikin gebrakan yang
(bertujuan untuk) mengedukasi pelanggannya agar peduli terhadap lingkungan. Gue
harap KFC akan terus bikin gerakan-gerakan serupa yang nantinya bisa ditiru
oleh industri sejenis. Ya, walaupun reaksi dari masyarakat di negara berkembang
ini masih jauh dari harapan. Bagaimana mau jadi negara maju kalau pemikiran
warganya saja masih primitif? Kalian sendiri bagaimana? Gue harap sih kalian
semua pro dengan kampanye dari KFC ini. Bagi pendapat kalian di kolom komentar,
ya!
Cheers!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar