Sebagian besar kita pasti pernah denger soal kejadian penipuan via telepon seperti yang baru-baru ini gue alami. Banyak orang yang menganggap hal tersebut sebagai bentuk hipnotis via telepon. Gue sendiri sebagai korban menolak hal tersebut disamakan dengan hipnotis. Kenapa? Karena gue sadar betul apa aja yang gue lakuin. Gue masih bisa mengingat tempat dan waktu. Gue bahkan masih bisa menyapa temen gue yang papasan sama gue di jalan. Lantas kalau bukan hipnotis, kenapa gue mau aja nurutin semua arahan si penipu? Kenapa gue jadi linglung begitu?
Metode yang digunakan oleh pelaku penipuan tadi dikenal dengan istilah social engineering. Dikutip dari Wikipedia Indonesia, social engineering adalah manipulasi psikologis dari seseorang dalam melakukan aksi atau menguak suatu informasi rahasia. Social engineering umumnya dilakukan melalui telepon atau internet. Di sini pelaku dengan tipu dayanya berhasil mendapatkan nama dan domisili gue. Hanya dengan identitas tersebut serta alur cerita yang tentunya sudah disiapkan secara matang, pelaku berhasil mengintimidasi gue sehingga gue mau aja ngikutin kemauan si pelaku. Metode ini juga biasanya berbentuk telepon dari operator kartu kredit gadungan yang meminta one time password atas suatu transaksi dengan alasan keamanan tertentu (yang tentu saja bohong).
Melihat bahaya laten dari metode di atas, lantas apa yang harus kita lakuin agar terhindar dari tindakan social engineering ini? Sebagai orang yang bertindak langsung sebagai korban, gue akan membedah kesalahan demi kesalahan yang gue lakuin kemarin. Gue harap, dengan kesalahan-kesalahan gue yang lalu, kalian bisa mengambil pelajaran dan mengantisipasi jika kejadian tersebut terjadi pada kalian.
1. Jangan angkat telepon dari nomor yang tidak dikenal
Ini merupakan langkah utama dan dijamin ampuh untuk terhindar dari penipuan via telepon. Abaikan saja telepon dari nomor-nomor yang asing bagi kalian. Jika kalian merasa lupa menyimpan nomor tersebut, coba tunggu sampai telepon berhenti berdering dan cek apakah pernah ada telepon atau pesan masuk dari nomor yang sama di masa lampau. Jika tidak ada histori apa-apa dengan nomor telepon tersebut, lebih baik abaikan saja. Normalnya orang akan mengirimkan pesan singkat jika kita tidak mengangkat telepon dan menyampaikan urgensinya. Jika si penelpon kekeuh dengan hanya menghubungi via telepon, abaikan saja sampai dia capek sendiri.
2. Pasang aplikasi pelacak nomor telepon
Aplikasi ini terpasang di smartphone Android gue. Sayangnya, saat itu pelaku menelpon ke iPhone gue di mana aplikasi ini masih belum tersedia untuk sistem operasi iOS. Dengan aplikasi ini, kalian bakal tau siapa yang menelpon kalian walaupun nomor tersebut belum kalian simpan. Identitas nomor telepon tersebut terdaftar dalam database berdasarkan masukkan dari pengguna lain yang pernah dihubungi. Aplikasi ini sangat membantu gue terhindar dari telepon telemarketer kartu kredit maupun asuransi. Untuk kalian yang menggunakan sistem operasi Android bisa mendapatkan aplikasinya di sini.
3. Jangan mengangkat telepon dari nomor yang tidak dikenal saat kondisi tidak fit
Jika karena satu dan lain hal kalian tidak dapat menerapkan poin nomor satu, gue saranin kalian tetap tidak mengangkat telepon dari nomor yang tidak dikenal saat kondisi badan kalian sedang capek atau letih. Kondisi yang kurang fit dapat mempengaruhi daya pikir kalian. Saat kita lelah, otak cenderung malas untuk berpikir dan logika yang selama ini kita punya bakalan buyar. Kondisi ini juga dapat membuat kita mudah panik dan tidak berpikir panjang sebelum bertindak.
4. Jangan sebutkan identitas lawan bicara dan diri kalian
Pelaku penipuan biasanya akan bertanya "masa lupa sih..." saat kita mengkonfirmasi dengan siapa kita berbicara. Walaupun kalian terkesan familiar dengan suara tersebut, jangan pernah untuk menebak dengan siapa kalian bicara. Biarkan si lawan bicara menyebutkan identitasnya. Kalian juga sebaiknya tidak menyebutkan identitas diri kalian. Jika dilihat kembali kasus yang menimpa gue, di situ penipu yang berperan sebagai polisi menanyakan identitas gue sebagai anggota keluarga yang saat itu diposisikan sebagai penjamin. Sebaiknya kalian coba menyebutkan suatu nama yang benar-benar random. Polisi gadungan menanyakan identitas diri kalian agar pemeran anggota keluarga gadungan tadi dapat memanggil kalian dengan nama tadi sehingga seolah-olah benar-benar terkesan sebagai orang dekat atau anggota keluarga kalian. Jika respon anggota keluarga gadungan tadi memanggil kalian dengan nama random yang sama sekali merupakan karangan, bisa dipastikan bahwa telepon tersebut adalah bentuk penipuan.
5. Putuskan telepon dan pastikan kondisi anggota keluarga yang sebenarnya
Pelaku penipuan biasanya mengancam agar kalian tidak memutuskan telepon dengan alasan sudah disadap dan dilacak. Berkaca dari kesalahan gue, sebaiknya kalian ikuti dulu kemauan si pelaku. Beberapa saat kemudian putuskan telepon kalian atau gunakan mode mute. Jika kalian punya dua smartphone, gunakan smartphone satunya untuk mengonfirmasikan kondisi anggota keluarga ke anggot keluarga lainnya. Misalnya pelaku menelpon lagi dan bertanya kenapa diputus, bilang saja bahwa kondisi sinyal di daerah kalian memang agak jelek. Pelaku biasanya juga mengatakan agar kita tidak memberitahu kepada siapa pun dengan alasan menjaga nama baik POLRI. Jangan takut. Tetap hubungi keluarga atau orang terdekat kalian dan ceritakan apa yang kalian alami. Dengan masukkan dari keluarga atau orang terdekat, kalian bisa terlepas dari jaring yang sedang pelaku siapkan untuk menjerat kalian lebih dalam.
Demikian tadi beberapa tips dari gue untuk terhindar dari penipuan via telepon. Yang perlu diingat, penipuan ini bisa menimpa siapa saja dan kapan saja. Bisa jadi, kalian adalah calon korban berikutnya. Gue harap dengan tips-tips yang gue sampaikan berdasarkan pengalaman pahit yang gue alami, kalian bisa semakin waspada dan kedepannya tidak ada lagi korban dari penipuan via telepon berkedok polisi gadungan. Kalian bisa banget ceritain pengalaman kalian (jika ada) juga tips-tips tambahan supaya bisa terhindar dari jeratan penipu via telepon. Sebelum gue tutup, mari kita berdoa agar penipu yang udah nipu gue kemarin bisa masuk surga, besok.
Demikian tadi beberapa tips dari gue untuk terhindar dari penipuan via telepon. Yang perlu diingat, penipuan ini bisa menimpa siapa saja dan kapan saja. Bisa jadi, kalian adalah calon korban berikutnya. Gue harap dengan tips-tips yang gue sampaikan berdasarkan pengalaman pahit yang gue alami, kalian bisa semakin waspada dan kedepannya tidak ada lagi korban dari penipuan via telepon berkedok polisi gadungan. Kalian bisa banget ceritain pengalaman kalian (jika ada) juga tips-tips tambahan supaya bisa terhindar dari jeratan penipu via telepon. Sebelum gue tutup, mari kita berdoa agar penipu yang udah nipu gue kemarin bisa masuk surga, besok.
Cheers!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar